Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Menyusui Menurunkan Tekanan Darah

Written By kolimtiga on Sabtu, 31 Maret 2012 | 15.33

Menyusui Menurunkan Tekanan Darah DISEBUTKAN, ibu yang menyusui setidaknya enam bulan secara eksklusif mungkin memiliki risiko lebih rendah terkena tekanan darah tinggi di kemudian hari. Hal itu terungkap melalui sebuah studi yang digelar di Amerika Serikat dan melibatkan lebih dari 50 ribu perempuan.

Temuan yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology ini menambah bukti bahwa menyusui sangat bermanfaat bagi ibu serta bayi. Meskipun, tidak membuktikan bahwa menyusui adalah menyehatkan tekanan darah, kata para peneliti.

Sebelumnya, telah diketahui bahwa menyusui mampu melindungi bayi dari berbagai penyakit, seperti diare dan infeksi telinga. Dalam penelitian sebelumnya pun dikemukakan bahwa ibu yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.

"Adapun perempuan yang tidak pernah menyusui lebih cenderung untuk mengembangkan hipertensi jika dibandingkan dengan perempuan yang memberikan ASI eksklusif kepada anak selama enam bulan atau lebih," tulis kepala penelitian Alison Stuebe di University of North Carolina, Chapel Hill, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (2/11).

Secara umum, para ahli merekomendasikan bahwa bayi harus disusui secara eksklusif selama enam bulan pertama lalu dilanjutkan dengan kombinasi ASI bersama dengan makanan padat sampai berusia 1 tahun.

Untuk penelitian ini, Stuebe dan timnya melihat korelasi antara menyusui dan risiko tekanan darah tinggi pada 56 ribu perempuan AS. Studi ini menemukan perempuan yang telah menyusui selama setidaknya enam bulan memiliki risiko lebih rendah mengembangkan tekanan darah tinggi daripada mereka yang memberikan susu formula. Itu pun telah termasuk faktor-faktor lain seperti diet, olahraga, dan merokok.

Stuebe mengatakan bahwa tidak ada temuan yang membuktikan bahwa menyusui itu sendiri memberikan perlindungan jangka panjang dari tekanan darah tinggi. Tapi, masuk akal juga bahwa menyusui memiliki manfaat langsung. Penelitian pada hewan telah menemukan bahwa hormon oksitosin, yang terlibat dalam menyusui, memiliki efek pada tekanan darah Menyusui Menurunkan Tekanan Darah
15.33 | 0 komentar | Read More

Hilangkan Risiko Kanker Payudara

Hilangkan Risiko Kanker Payudara MENYUSUI bukan hanya bermanfaat bagi bayi, namun juga untuk sang ibu. Dalam sebuah penelitian yang di pusatkan di Kanada, menyusui lebih dari setahun efektif mencegah serangan kanker payudara.

Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa menyusui kurang lebih setahun bisa memotong kemungkinan terjadinya kanker payudara pada perempuan bahkan yang memiliki sejarah keluarga yan menderita kenker payudara.

Bagi peneliti, perempuan yang memiliki riwayat kanker payudara memiliki tiga hingga empat kali risiko mengalami kanker payudara dan proses menyusui akan menjadi cara alami untuk mengurangi risiko ini.

Penelitian yang dilakukan oleh Institut Riset Perempuan di Ontario, Kanada, menemukan bahwa perempuan yang membawa gen BRCA1 (gen riwayat kanker payudara) hanya memiliki 32 persen kemungkinan mengalami kanker tersebut.

Seperti yang dikutip dari The Telegraph (21/3), salah satu peneliti, Dr. Steven Narod mengatakan bahwa temuan ini menguatkan manfaat menyusui sebagai pelindung sistem kekebalan bayi, bahkan untuk sang ibu sekalipun Hilangkan Risiko Kanker Payudara
15.32 | 0 komentar | Read More

Warna Urine Tentukan Penyakit

Warna Urine Tentukan Penyakit SAAT buang air kecil, apakah Anda pernah memperhatikan apa warna air seni atau urine Anda? Meski pada umumnya urine berwarna kuning, ada tingkat warna lho bisa dijadikan indikator kesehatan tubuh kita lho.

Adapun urine bukanlah sekadar produk limbah dari tubuh. Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.

Urine disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Selama proses tersebut, warna urine yang keluar melalui uretra kita pun bisa bermacam-macam. Urine merupakan produk limbah dari tubuh yang tidak mengandung racun. Urine mengandung 95 persen air, 2,5 persen urea, dan 2,5 persen merupakan peleburan hormon, enzim, garam dan mineral.

Warna urine normal biasanya kuning bercahaya karena merupakan hasil ekskresi (pengeluaran) pigmen yang ditemukan dalam darah yang disebut urochrome. Tapi urine bisa berubah warna, sesuai dengan makanan atau penyakit yang diderita seseorang.

Maka itulah, berbagai tes kesehatan dilakukan dengan memanfaatkan urine. Bahkan warna urine dapat dijadikan indikator kesehatan.

a. Jernih atau tidak berwarna
Ini berarti anda mungkin terlalu banyak meminum cairan. Terlalu banyak minum juga bisa membahayakan tubuh. Minumlah air sesuai dengan berat badan Anda. Warna ini juga bisa mengindikasikan adanya gangguan hati, seperti hepatitis virus akut atau sirosis. Namun, ini biasanya ditandai dengan gejala lain seperti menguning, kulit kuning, mual, muntah, demam, dan kelelahan.

b. Kuning cerah atau neon
Bila urine Anda berwarna demikian, ini bisa berarti suplemen vitamin yang Anda minum terlalu berlebihan atau tidak diserap oleh tubuh.

c. Kuning gelap atau emas
Ini bisa menandakan tubuh Anda mengalami dehidrasi. Perbanyaklah minum, tapi sesuaikan dengan berat badan Anda, jangan sampai minum berlebihan.

d. Merah muda atau merah
Urine yang berwarna merah menandakan adanya darah dari ginjal atau infeksi kandung kemih. Jika Anda mengalami sakit di punggung atau perut bagian bawah, urgensi kemih, dan merasa seperti demam, segeralah konsultasikan ke dokter. Atau, bisa juga karena memakan makanan berwarna merah atau merah muda terlalu banyak, seperti bit, beri, atau pewarna makanan. Warna ini bisa juga muncul sebagai akibat efek samping dari beberapa obat pencahar.

e. Oranye atau jingga
Ini bisa merupakan efek samping obat, makan terlalu banyak jeruk atau makanan merah,dan dehidrasi

f. Biru atau hijau
Warna ini menandakan adanya efek samping obat tertentu, makan makanan hijau terlalu banyak seperti asparagus, atau makanan dengan pewarna buatan biru atau hijau.

g. Cokelat gelap atau seperti teh
Ini bisa menandakan adanya gangguan hati, terutama jika disertai dengan tinja berwarna pucat dan kulit kuning. Atau, bisa juga merupakan efek samping obat tertentu

h. Keruh
Urine berwarna keruh bisa menandakan adanya infeksi saluran kemih. Batu ginjal yang biasanya disertai dengan rasa sakit yang lain, dan terlalu banyak makan asparagus Warna Urine Tentukan Penyakit
15.30 | 0 komentar | Read More

Caritahu Mitos Seputar Pria

Caritahu Mitos Seputar Pria KESUBURAN pria selalu menjadi topik menarik untuk dibicarakan termasuk fakta dan mitos yang beredar di kalangan masyarakat. Anda perlu mengetahui kebenaran dari mitos-mitos yang mungkin saja tidak benar.

a. Mitos: infertilitas biasanya merupakan masalah perempuan.
Fakta: Padahal, hal itu tidaklah benar, bahkan sekitar 40 persen kasus infertilitas justru ada pada laki-laki.

b. Mitos: stres adalah salah satu penyebab utama kemandulan.
Fakta: Sebenarnya, stres memengaruhi gairah seks seseorang, tetapi tidak kualitas dan kuantitas air maninya jadi tidak akan menyebabkan kemandulan.

c. Mitos: mendinginkan testis akan meningkatkan kualitas air mani.
Fakta: Salah, mendinginkan testis dengan es tidak hanya berbahaya, tetapi juga tidak efektif. Namun, ada baiknya untuk tidak mengenakan pakaian ketat. Mengemudi terlalu lama juga sebaiknya harus dihindari karena meningkatkan suhu skrotum dan memengaruhi kualitas sperma. Panas dan radiasi dari penggunaan laptop terlalu lama juga tak baik.

d. Mitos: hanya pria berusia lanjut yang memiliki masalah infertilitas.
Fakta: Tidak benar, bahkan pria muda bisa memiliki masalah infertilitas. Jumlah sperma yang sedikit juga dapat ditemui pada pria berusia 20 tahun.

e. Mitos: merokok dan minum alkohol menyebabkan infertilitas pada pria.
Fakta: Ada baiknya berhenti merokok dan minum alkohol karena keduanya diketahui bisa membuat sperma beracun.

f. Mitos: suplemen nutrisi tidak membantu dalam meningkatkan kualitas sperma.
Fakta: Suplemen antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, seng, selenium bisa membantu sampai batas tertentu.

g. Mitos: ponsel yang disimpan di saku memancarkan gelombang elektromagnetik yang merusak kualitas sperma.
Fakta: Hal ini belum tentu benar karena belum dapat dibuktikan dengan penelitian yang lebih lanjut.

h. Mitos: jika telah memiliki anak, kita tidak mungkin akan mandul.
Fakta: Ada berbagai alasan untuk infertilitas sekunder, seperti ovulasi yang tidak teratur pada perempuan, berkurangnya konsentrasi sperma pada pria, atau perubahan hormon lain yang memengaruhi baik pria maupun perempuan.

i. Mitos: berat badan tidak memengaruhi kesuburan pria.
Fakta: Pria dengan indeks massa tubuh yang optimal (BMI) 20 sampai 25 cenderung memiliki produksi sperma yang lebih baik dan lebih normal daripada pria yang kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan.

j. Mitos: bersepeda yang berlebihan memengaruhi kesuburan laki-laki atau jumlah sperma.
Fakta: Tidak benar, bersepeda tidak memengaruhi jumlah sperma. Namun, masalah sebenarnya yakni terkait dengan ereksi.

k. Mitos: berhubungan seks setiap hari meningkatkan kesuburan.
Fakta: "Tidak Bahkan, mungkin mengurangi potensi kehamilan.Caritahu Mitos Seputar Pria
15.29 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger